Selasa, 14 Juli 2015

MENUJU SENJA (draft yang terlupakan)


menuju senja, aku kembali dari kehidupan tentang lupa ,aku kembali terbangun dari mati suri akan beningnya harapan, aku kembali merasakan sejuknya harapan, aku kembali menggambar hayalan tentang masa depan.

aku menuju senja, menuju senja entah apa nanti yang akan kudapatkan, aku hanya berjalan menghampiri senja itu, semuanya hampir gelap, namun ditemani bercak kemerahan sedikit dari sang matahari yang belum sepenuhnya ingin pergi..
tanpa tahu apa didalam senja itu, tanpa tahu bahagia atau duka yang akan merasuk saat sampai disana ,tapi aku tetap berjalan meraihnya, walau langkahku tak sekencang dulu, tekatku tak setegak kemarin dan impianku tak sebagus kamu..

menuju senja, aku berharap nantinya kamu, kamu jadi senja yang terbulir indah dalam raga penanti senja, kamu sebaik senja yang hilang kemarin, kamu sebaik senja yang kurasakan kembali dari hilangnya kemarin, kamu sebaik senja yang lagi2 akan kudekap erat untuk tidak hilang seperti kemarin2.

menuju senja, tertegun haru, aku melihat sekeliling, ternyata bukan hanya aku sang penanti senja, bukan hanya aku sang pejuang senja dan juga bukan hanya aku sang pengharap mendapatkan senja yang indah, langkah tetap cepat walau sedikit menghancurkan tekat, harapan tetap bulat walau perlahan volume bulatan itu mengecil..

senja cepatlah berlalu, melagu untuk aku, merajut tentang kita, menghayal akan segenap harapan, memercik banyak kebahagian, kita ciptakan senja dan kelam, kita bangunkan mereka dengan pagi yang indah, dengan guratan awan yang mempesona dan dengan kesejukan yang bersahaja...
semoga kamu senjaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar